Featured Post

Kisah Lengkap Nabi Yusuf ‘Alaihissalam

Gambar
Yusuf ‘Alaihissalam Bermimpi Pada suatu malam ketika Yusuf masih kecil, ia bermimpi dengan mimpi yang menakjubkan. Ia bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud kepadanya. Ketika ia bangun, maka ia langsung mendatangi ayahnya, Nabi Ya’qub ‘alaihissalam menceritakan mimpinya itu. Ayahnya pun langsung memahami takwilnya, dan bahwa akan terjadi pada anaknya suatu urusan yang besar. Maka ayahnya segera mengingatkan Yusuf agar tidak menceritakan mimpinya itu kepada saudara-saudaranya yang nantinya setan akan merusak hubungan mereka dan berhasad kepadanya atas pemberian Allah itu. Yusuf pun menaati saran ayahnya. Saudara-saudara Yusuf Berniat Buruk Kepada Yusuf Nabi Ya’qub ‘alaihissalam sangat sayang kepada Yusuf sehingga membuat saudara-saudaranya merasa iri dengannya. Mereka pun berkumpul untuk membuat makar kepadanya agar Yusuf dijauhkan dari ayahnya dan kasih sayang itu beralih kepada mereka. Salah seorang di antara mereka mengusulkan untuk membunuh Yusuf atau membuan

Penjelasan Malaikat Dalam Hadits


Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah atau dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah mempunyai para malaikat yang selalu berkeliling di muka bumi, dan membantu para malaikat penjaga manusia, jika mereka mendapati suatu kaum yang berdzikir kepada Allah, mereka memanggil teman-temannya seraya berkata; 'Kemarilah terhadap apa yang kalian cari.' Lalu mereka pun berkerumun seraya menaungi mereka dengan sayapnya sehingga memenuhi langit bumi. Maka Allah berfirman; 'Apa yang dikerjakan oleh hamba-Ku ketika kalian tinggalkan? ' para malaikat menjawab; 'Kami tinggalkan mereka sementara mereka masih memuji, mengagungkan dan berdzikir kepada-Mu.' beliau bersabda; Allah berfirman; "Apakah mereka melihat-Ku?" Para malaikat menjawab; 'Tidak.' Allah berfirman: 'Bagaimana sekiranya mereka melihat-Ku?" Para malaikat menjawab; 'Sekiranya mereka dapat melihat-Mu pasti mereka akan lebih dalam memuji, mengagungkan dan berdzikir kepada-Mu.' Beliau bersabda; Allah berfirman: 'lalu apa yang mereka harapkan?" Para malaikat menjawab; 'Mereka mengharapkan surga.' Allah berfirman: 'Apakah mereka telah melihatnya? ' Para malaikat menjawab; 'Belum.' Beliau bersabda; Allah berfirman: 'Bagaimana sekiranya mereka telah melihatnya? ' Para malaikat menjawab; 'Jika mereka melihatnya tentu mereka akan lebih memohon lagi dan lebih antusias terhadapnya. Beliau berasbda; Allah berfirman: 'Lalu mereka berlindung dari apa saja? ' Para malaikat menjawab; 'Dari api neraka.' Beliau bersabda; Allah berfirman: 'Apakah mereka telah melihatnya? ' Para malaikat menjawab; 'Belum.' Allah berfirman: 'Bagaimana jika seandainya mereka telah melihatnya? ' para malaikat menjawab; 'Tentu mereka akan lari dan lebih takut lagi.'" Beliau melanjutkan: "Allah berfirman: 'Sesungguhnya Aku telah persaksikan kepada kalian bahwa Aku telah mengampuni mereka.' Beliau melanjutkan; "para malaikat menjawab; 'Sesungguhnya di antara mereka terdapat si fulan yang tidak bermaksud dating kepada mereka kecuali karena suatu keperluan' Allah berfirman: 'Mereka adalah suatu kaum yang seseorang tidak akan sengsara bermajlis kepada mereka." Abu Isa berkata; "Hadits ini derajatnya hasan shahih, dan telah diriwayatkan dari Abu Hurairah dari selain jalur ini." (Tirmidzi)

Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Yunus bin Khabbab dari Al Minhal bin Amr dari Zadzan dari Al Baraa` bin 'Azib ia berkata; Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengantarkan jenazah. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk di atas kuburan, dan kami pun ikut duduk di sekitar beliau, dan seakan-akan di atas kepala-kepala kami terdapat burung yang sedang singgap. Beliau membuat liang lahad dan membaca: "A'UUDZU BILLAHI MIN 'ADZAABIL QABRI (Saya berlindung kepada Allah dari siksa kubur)." Beliau mengulanginya hingga tiga kali. Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya seorang mukmin, saat ia menghadapi kehidupan akhirat dan saat akan terputus dari kehidupan dunia, maka malaikat akan mendatanginya dan seolah-olah di atas wajah-wajah mereka terdapat matahari. Setiap dari malaikat itu membawa kain kafan dan kapur barus, lalu mereka pun duduk di sisinya sepanjang mata memandang. Dan ketika ruhnya telah keluar, maka seluruh malaikat yang berada antara langit dan bumi serta seluruh malaikat yang ada di atas langit akan mendo'akannya. Lalu pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya. Dan tidak ada satu pintu pun, kecuali Malaikat yang berada di situ berdo'a kepada Allah agar ruh itu di angkat melalui pintu mereka. Dan saat ruh itu naik, mereka pun berkata, 'Wahai Rabb-ku, Hamba-Mu si Fulan.' Maka Allah berfirman: 'Kembalikanlah mereka ke dunia, Aku telah memenuhi janji untuk mereka. Sesungguhnya Aku telah menciptakan mereka darinya, dan Aku pun akan mengembalikannya ke bumi serta dari situ pulalah Aku akan membangkitkan mereka pada waktu yang lain.'" Beliau melanjutkan sabdanya: "Sesungguhnya, ia mendengar suara terompah teman-temannya. Dan saat teman-temannya itu pulang, maka Malaikat pun akan mendatanginya seraya bertanya, 'Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa Nabimu? ' maka ia pun menjawab, 'Tuhanku adalah Allah, agamu adalah Islam dan Nabiku adalah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.' Malaikat itu pun membentaknya lagi dan bertanya, 'Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa Nabimu? ' itulah akhir dari fitnah yang ditimpakan atas orang mukmin, yakni saat Allah berfiman: 'Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.' (QS. Ibrahim 27). Maka ia tetap menjawab, 'Tuhanku adalah Allah, agamu adalah Islam dan Nabiku adalah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.' Malaikat itu pun berkata, 'Kamu telah berkata benar.' Setelah ia didatangi oleh seorang yang bagus rupanya, harum baunya dan indah pakaiannya, lalu berkata, 'Berbahagialah dengan kemuliaan dari Allah, dan nikmat yang kekal.' Orang mukmin itu pun berkata, 'Dan kamu juga, semoga Allah memberimu kabar gembira. Siapa kamu? ' ia menjawab, 'Saya adalah amal shalihmu. Kamu demi Allah, adalah seorang yang selalu bersegera dalam ketaatan kepada Allah, dan bersegera pula lari meninggalkan maksiat Allah, sehingga Allah membalasmu dengan kebaikan.' Setelah itu, dibukakanlah baginya pintu surga dan juga pintu dari neraka, lalu dikatakanlah padanya, 'Inilah tempat tinggalmu, sekiranya kamu bermaksiat kepada Allah, maka Allah akan menggantikannya dengan ini.' Ketika ia melihat apa yang terdapat dalam surga, ia pun berkata, 'Wahai Rabb-ku segerakanlah datangnya hari kiamat, hingga aku dapat kembali bertemu dengan keluargaku dan hartaku.' Maka dikatakanlah padanya, 'Tenanglah.' Sedangkan bagi orang kafir, saat ia hendak berpisah dengan kehidupan dunia dan akan menemui kehidupan akhirat, maka Malaikat pun akan turun padanya dengan sangat kasar lagi kejam, lalu mencabut ruhnya sebagaimana dicabutnya besi yang banyak taringnya dari kain wool yang lembab, dan dicabutlah jiwanya yang disertai peluh. Kemudian setiap malaikat yang berada di antara langit dan bumi serta yang ada di atas langit melaknatinya. Pintu-pintu langit pun di tutup, dan tidak ada satu penghuni pintu pun, kecuali ia berdo'a kepada Allah, agar ruhnya itu tidak diangkat melalui pintu mereka. Dan saat ruh itu diangkat, mereka berkata, 'Wahai Rabb-ku ini adalah roh Fulan bin Fulan hamba-Mu.' Allah berfirman, 'Kembalikanlah ia ke dunia, Aku telah memenuhi janji untuk mereka. Sesungguhnya Aku telah menciptakan mereka darinya, dan Aku pun akan mengembalikannya ke bumi serta dari situ pulalah Aku akan membangkitkan mereka pada waktu yang lain.'" Beliau melanjutkan sabdanya: "Sesungguhnya si Kafir itu mendengar suara terompah teman-temannya. Dan saat teman-temannya itu pulang, maka Malaikat pun akan mendatanginya seraya bertanya, 'Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa Nabimu? ' maka ia pun menjawab, 'Saya tidak tahu.' Malaikat berkata, 'Kamu tidak tahu dan tidak pula membaca.' Ia pun didatangi oleh seorang yang berwajah buruk, pakaian yang buruk dan berbau busuk seraya berkata, 'Berbahagialah dengan kehinaan dari Allah dan adzab yang kekal.' Ia berkata, 'Dan kamu juga, semoga Allah memberimu kabar gembira dengan keburukan. Siapa kamu? ' yang berwajah buruk itu pun menjawab, 'Saya adalah amal burukmu. Kamu selalu bersegera untuk berpaling dari perintah Allah, cepat berbuat maksiat kepada Allah, sehingga Allah pun membalasmu dengan keburukan.'Kemudian didatangkanlah padanya seorang yang buta, tuli dan bisu dengan membawa palu yang sekiranya dipikulkan ke atas gunung, niscaya gunung itu akan hancur lebur menjadi debu. Lalu ia pun memukulnya sampai ia berubah menjadi debu. Kemudian Allah mengembalikannya lagi sebagaimana keadaannya semula, dan memukulnya kembali, ia pun menjerit dan jeritan itu didengar oleh segala makhluk kecuali jin dan manusia." Al Baraa` berkata; "Kemudian dibukakanlah baginya pintu neraka dan dijanjikan tempatnya di dalam neraka." Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu Ar Rabi' Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Yunus bin Khabbab dari Al Minhal bin Amr dari Zadzan dari Al Baraa` bin 'Azib semisalnya. (Ahmad)

Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah atau dari Abu Sa'id, -Al A'masy masih merasa ragu, - berkata; Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya Allah mempunyai para malaikat yang selalu berkeliling di muka bumi, dan membantu para malaikat penjaga manusia, jika mereka mendapati suatu kaum yang berdzikir kepada Allah mereka memanggil teman-temannya seraya berkata; 'Kemarilah terhadap apa yang kalian cari.' Lalu mereka pun datang seraya menaungi mereka dengan sayapnya sehingga memenuhi langit bumi. Maka Allah berfirman; 'Apa yang dikerjakan oleh hamba-Ku ketika kalian tinggalkan? ' para malaikat menjawab; 'Kami tinggalkan sedang mereka masih memuji, mengagungkan dan berdzikir kepada-Mu.' Allah berfirman: 'Apakah mereka melihat-Ku?" Para malaikat menjawab; 'Tidak.' Allah berfirman: 'bagaimana sekiranya mereka melihat-Ku?" Para malaikat menjawab; 'Sekiranya mereka dapat melihat-Mu pasti mereka akan lebih dalam memuji, mengagungkan dan berdzikir kepada-Mu.' Allah berfirman: 'lalu apa yang mereka harapkan?" Para malaikat menjawab; 'Mereka mengharapkan surga.' Allah berfirman: 'Apakah mereka telah melihatnya? ' Para malaikat menjawab; 'Belum.' Allah berfirman: 'Bagaimana sekiranya mereka telah melihatnya? ' Para malaikat menjawab; 'Jika mereka melihatnya tentu mereka akan lebih berkeinginan lagi dan antusias.' Allah berfirman: 'Lalu mereka berlindung dari apa saja? ' Para malaikat menjawab; 'Dari api neraka.' Allah berfirman: 'Apakah mereka telah melihatnya? ' Para malaikat menjawab; 'Belum.' Allah berfirman: 'Bagaimana jika seandainya mereka telah melihatnya? ' para malaikat menjawab; 'Tentu mereka akan lari dan lebih takut lagi.'" Beliau melanjutkan: "Allah berfirman: 'Sesungguhnya Aku telah persaksikan kepada kalian bahwa Aku telah mengampuni mereka.' Beliau melanjutkan; "para malaikat menjawab; 'Sesungguhnya di antara mereka ada sifulan yang tidak akan datang kecuali karena suatu keperluan? ' Allah berfirman: 'Mereka adalah sautu kaum yang majlis mereka tidak ada kesengsaraannya.'" Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sulaiman dari Dzakwan dari Abu Hurairah, dan dia tidak memarfu`kan hadist semisalnya. Telah menceritakan kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami Suhail Ibnu Abu Shalih dari bapaknya, dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah mempunyai para malaikat yang selalu berkeliling dan membantu para malaikat penjaga manusia yang mencari majlis-majlis dzikir, " kemudian ia menyebutkan hadits tersebut. (Ahmad)

Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, mengtakan Telah menceritakan kepada kami Al-A'masy dari Minhal bin 'Umar dari Zadzan dari Al Barra' bin 'Azib mengatakan, Kami berangkat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengiringi seorang jenazah Anshar. Lantas kami sampai pekuburan. Ketika tanah digali, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam duduk dan kami duduk di sekitarnya, seolah-olah kepala kami ada burung-burung sedang tangan beliau membawa dahan yang beliau pukulkan ke tanah. Beliau tengadahkan kepala beliau ke langit dan berujar "Mintalah kalian perlindungan kepada Allah dari siksa kubur (beliau mengucapkannya dua atau tiga kali). Kemudian beliau sabdakan "Seorang hamba mukmin jika berpisah dari dunia dan menghadapi akhirat, malaikat dari langit turun menemuinya dengan wajah putih seolah-olah wajah mereka matahari. Mereka membawa sebuah kafan dari kafan surga dan minyak wangi dari minyak wangi surga hingga duduk disisinya (yang besarnya malaikat tersebut) sejauh mata memandang. Kemudian malaikat maut alaihissalam datang hingga duduk di sisi kepalanya dan berucap "Wahai jiwa yang tenang, sambutlah olehmu ampunan Allah dan keridhaan. Kata nabi, lantas jenazah tersebut mengalir sebagaimana tetesan air mengalir dari mulut kendi dan malaikat mencabutnya. Jika malaikat mencabutnya, ia tidak membiarkannya di tangannya sekejap mata pun hingga ia cabut rohnya dan ia masukkan dalam kafan dan minyak wangi tersebut. Maka si mayit meninggal dunia sebagaimana halnya aroma minyak wangi paling harum yang ada dimuka bumi. Kata Nabi, malaikat tersebut lantas membawa naik jenazah itu, hingga tidaklah mereka melewati sekawanan malaikat selain mereka bertanya-tanya: "Oh, oh, oh, roh siapa sewangi ini? Para malaikat menjawab "Amboi, ini roh si "A" anak si "B", dan mereka sebut dengan nama terbaiknya yang manusia pergunakan untuk menyebutnya ketika di dunia, begitulah terus hingga mereka sampai ke langit dunia dan mereka meminta dibukakan, lantas dibukakan. Para malaikat ahli taqarrub mengabarkan berita kematiannya kepada penghuni langit berikutnya hingga sampai ke langit ke tujuh, lantas Alllah 'azza wajalla bertitah "Tulislah catatan hamba-Ku di 'iliyyin dan kembalikanlah ia ke bumi, sebab daripadanyalah Aku emncipta mereka dan kedalamnya Aku mengembalikan, serta daripadanya Aku membangkitkan sekali lagi. Kata Nabi, lantas rohnya di kembalikan ke jasadnya, kemudian dua malaikat mendatanginya dan mendudukkannya dan bertanya 'Siapa Tuhanmu'. Ia menjawab 'tuhanku Allah'. Tanya keduanya "Apa agamamu?"agamu Islam." Jawabnya. Keduanya bertanya "Bagaimana komentarmu tentang laki-laki yang diutus kepada kamu ini? Si mayit menjawab "Oh, dia Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Keduanya bertanya "darimana kamu tahu? Ia menjawab "Aku membaca kitabullah sehingga aku mengimaninya dan membenarkannya. Lantas ada Penyeru di langit memanggil-manggil "HambaKu benar, hamparkanlah surga baginya dan berilah pakain surga, dan bukakanlah pintu baginya menuju surga, Kata Nabi, maka hamba itu memperoleh bau harum dan wangi surga dan kuburannya diperluas sejauh mata memandang. Lantas ia didatangi oleh laki-laki berwajah tampan, pakainnya indah, wanginya semerbak, dan malaikat itu berucap "Bergembiralah dengan kabar yang menggembirakanmu. Inilah hari yang dijanjikan unukmu. Si mayit bertanya 'Lho, siapa kamu ini sebenarnya, rupanya wajahmu adalah wajah yang emndatangkan kebaikan! si laki-laki tampan emnjawab ' Ow, aku adalah amalan salihmu. Lantas hamba tadi meminta " Ya rabbiku, tolong jadikan kiamat sekarang juga sehingga aku bisa kembali menemui keluargaku dan hartaku. Sebaliknya si hamba kafir jika berpisah dari dunia (meninggal) dan menjemput akherat, ia ditemui malaikat langit yang wajahnya kusam yang membawa kafan yang berwarna hitam legam terbuat dari rambut, mereka duduk di sisinya yang malaikat tersebut besarnya sejauh mata memandang. Lantas malaikat maut datang hingga duduk di kepalanya seraya membentak " Wahai roh yang busuk, jemputlah kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya. Kata Nabi, lantas jasadnya tercabik-cabik, dan malikat tersebut mencabut rohnya bagikan garu (atau gancu) bermata banyak yang mencabik-cabik kain basah lantas mencabutnya. Jika malaikat telah mencabutnya, ia tidak membiarkannya sekejap mata pun hingga ia bungkus dalam kain hitam kelam dari rambut dan roh tersebut pergi dengan bau busuk paling menyengat di muka bumi. Para malikat kemudian menaikkannya, dan tidaklah mereka membawanya ke sekwanan malaikat di langit selain malaikat langit berkomentar "Siapa roh busuk ini? Para malaikat yang membawanya memnjawab ' Ini adalah si "C" anak si "D', dan mereka sebut nama terbukunya yang sering manusia pergunakan untuk memanggil di dunia hingga mayit tersebut sampai ke langit dunia dan langit dunia diminta dibukakkan. Dan, langit dunia dibuka. Kemudian Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam membaca ayat " Tidak dibuka bagi mereka pintu langit dan tak bakalan mereka masuk surga hingga unta masuk lubang jarum" (QS. Al-A'raf; 40 lantas Allah 'azza wajalla berfirman 'tolong catatlah catatannya dalam sijjin di bumi paling rendah. Kontan rohnya dibuang sejauh-jauhnya, kemudian beliau membaca ayat "Siapa yang menyekutukan Alalh, maka seolah-olah dia tersungkur dari langit lantas burung menyambarnya atau sebagaimana diterbangkan angin di tempat jauh(QS.Alhaj; 31). Maka rohnya dikembalikan dalam jasadnya. Kedua malaikat lantas mendatanginya dan mendudukkannya dan menginterogasi "Siapa tuhanmu? ia menajwab "Bbbp,, saya tidak tahu? Kedua malaikat itu bertanya lagi "Apa agamamu? Ia menjawab "Bbbppp,, saya tidak tahu?? kedua malaikat bertanya lagi "bagaimana tanggapanmu mengenai laki-laki ini yang diutus untuk kalian? Si mayit menjawab; ",, saya tidak tahu? Lantas ada Penyeru langit memanggil-manggil "ia betul-betul telah dusta! hamparkan baginya neraka! Maka malaikat membuka pintu neraka baginya dan ia mendatanginya dengan segala panasnya dan letupannya. Sedang kuburannya menjepitnya hingga tulang-tulangnya remuk. Kemudian ia didatangi oleh laki-laki yang wajahnya menyeramkan, pakainnya lusuh, baunya busuk dan berujar; "Bergembiralah engkau dengan segala hal yang menyusahkanmu. Inilah harimu yang dijanjikan bagimu. Lantas si malaikat bertanya " Siapa kamu dengan wajahmu yang sedemikian menyeramkan dan membawa keburukan ini? Lantyas si laki-laki menjawab '; "aku adalah amalan jahatmu, dan ia berdoa " ya rabb,. Jangan kiamat kau jadikan sekarang!. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair Telah menceritakan kepada kami Al-A'masy Telah menceritakan kepada kami Al Minhal bin Amru dari Ibn Umar Zadzan mengatakan; saya mendengar Al Barra' bin 'Azib mengatakan, kami berangkat bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam menghadiri seorang jenazah anshar, lantas kami sampai di kuburan. Ketika kuburan digali, kata Albarra', Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam lantas duduk dan kami duduk bersamanya, lantas ia ceritakan semisalnya. Dan beliau sabdakan, lantas malaikat mencabut rohnya sehingga otot-ototnya dan kelenjar-kelenjarnya putus. Sedang ayahku mengatakan, dan demikianlah Zaidah mengatakan. Telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin 'Amru dan Telah menceritakan kepada kami Za'idah telah menceritakan kepada kami Sulaiman Al-A'masy Telah menceritakan kepada kami Minhal bin Amru Telah menceritakan kepada kami Zadzan mengatakan, Al Barra' mengatakan, kami berangkat bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengunjungi jenazah Anshar, lantas ia ceritakan maknanya, hanya ia dalam redaksinya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda ' seorang laki-laki yang pakaiannya indah, wajahnya tampan. Sedang beliau sabdakan tentang orang kafir, maka ada seorang laki-laki menjelma baginya dengan wajah menyeramkan dan bajunya lusuh. (Ahmad)

Telah bercerita kepadaku Ahmad bin Ishaq telah bercerita kepada kami 'Amru bin "Ashim telah bercerita kepada kami Hammam telah bercerita kepada kami Ishaq bin 'Abdullah berkata, telah bercerita kepadaku 'Abdur Rahman bin Abu 'Amrah bahwa Abu Hurairah radliallahu 'anhu bercerita kepadanya bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan diriwayatkan pula, telah bercerita kepadaku Muhammad telah bercerita kepada kami 'Abdullah bin Raja' telah mengabarkan kepada kami Hammam dari Ishaq bin 'Abdullah berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Abdur Rahman bin Abu 'Amrah bahwa Abu Hurairah radliallahu 'anhu bercerita kepadanya bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada tiga orang dari Bani Isra'il yang menderita sakit. Yang pertama menderita penyakit kusta, yang kedua berkepala botak dan yang ketiga buta. Kemudian Allah Ta'ala menguji mereka dengan mengutus malaikat menemui mereka. Pertama, malaikat mendatangi orang yang berpenyakit kusta lalu bertanya kepadanya; "Apa yang paling kamu sukai?". Orang ini menjawab; "Warna kulit dan kulitku yang bagus karena sekarang ini manusia menjauh dariku". Beliau melanjutkan: "Maka malaikat itu mengusap kulitnya hingga hilang dan berganti dengan warna dan kulit yang bagus". Lalu malaikat bertanya lagi; "Harta apa yang paling kamu sukai?". Orang itu menjawab; "Unta". Perawi berkata: "Atau sapi", perawi ragu bahwa orang yang berpenyakit kusta ataukah yang berkepala botak. Yang satu berkata; "Unta" dan yang lainnya berkata; "Sapi". Maka dia diberi puluhan unta, lalu malaikat berkata; "Semoga pada unta-unta itu ada keberkahan buatmu". Kemudian malaikat itu mendatangi orang yang berkepala botak dan bertanya kepadanya; "Apa yang paling kamu sukai?". Orang ini menjawab; "Tumbuh rambut yang bagus dan penyakit ini pergi dariku karena sekarang ini manusia menjauh dariku". Beliau melanjutkan: "Maka malaikat itu mengusap kepala orang ini hingga hilang dan berganti dengan rambut yang bagus". Lalu malaikat bertanya lagi; "Harta apa yang paling kamu sukai?". Orang itu menjawab; "Sapi". Maka dia diberi seekor sapi yang sedang bunting lalu malaikat berkata; "Semoga pada sapi itu ada keberkahan buatmu". Kemudian malaikat itu mendatangi orang yang buta lalu bertanya kepadanya; "Apa yang paling kamu sukai?". Orang ini menjawab; "Seandainya Allah Ta'ala mengembalikan penglihatanku sehingga dengan penglihatan itu aku dapat melihat manusia". Beliau melanjutkan: "Maka malaikat itu mengusap mata orang ini hingga Allah Ta'ala mengembalikan penglihatannya". Lalu malaikat bertanya lagi; "Harta apa yang paling kamu sukai?". Orang itu menjawab; "Kambing". Maka dia diberi seekor kambing yang bunting". Maka kedua orang yang pertama tadi hewan-hewannya berkembang biak dengan banyak begitu juga orang yang ketiga, masing-masing mereka memiliki lembah untuk mengembalakan unta-unta, lembah untuk mengembalakan sapi-sapi dan lembah untuk mengembalakan kambing-kambing. Kemudian malaikat itu mendatangi orang yang tadinya berpenyakit kusta dalam bentuk keadaan seperti orang yang berpenyakit kusta lalu berkata; "Saya orang miskin yang bekalku sudah habis dalam perjalananku ini dan tidak ada yang menyampaikan aku hidup hingga hari ini kecuali Allah Ta'ala. Maka aku memohon kepadamu demi orang yang telah memberimu warna dan kulit yang bagus berupa seekor unta, apakah kamu mau memberiku bekal agar aku dapat meneruskan perjalananku ini?. Maka orang ini berkata; "Sesungguhnya hak-hak sangat banyak (untuk aku tunaikan) ". Lalu Malaikat bertanya kepadanya; "Sepertinya aku mengenal anda. Bukankah kamu dahulu orang yang berpenyakit kusta dan manusia menjauhimu dan kamu dalam keadaan faqir lalu Allah Ta'ala memberimu harta?". Orang ini menjawab; "Aku memiliki ini semua dari harta warisan turun menurun". Maka malaikat berkata; "Seandainya kamu berdusta, semoga Allah Ta'ala mengembalikanmu kepada keadaanmu semula". Kemudian malaikat itu mendatangi orang yang dahulunya berkepala botak dalam bentuk keadaan orang yang berkepala botak, lalu malaikat berkata sebagaimana yang dikatakan kepada orang pertama tadi lalu orang yang dahulunya berkepala botak ini menjawab seperti jawaban orang yang dahulunya berpenyakit kusta lalu malaikat berkata; "Seandainya kamu berdusta, semoga Allah Ta'ala mengembalikanmu kepada keadaanmu semula". Lalu malaikat mendatangi orang yang dahulunya buta dalam bentuk sebagai orang buta lalu berkata; "Saya orang miskin yang bekalku sudah habis dalam perjalananku ini dan tidak ada yang menyampaikan aku hidup hingga hari ini kecuali Allah Ta'ala. Maka aku memohon kepadamu demi Dzat yang telah mengembalikan penglihatanmu berupa seekor kambing, apakah kamu mau memberiku bekal agar aku dapat meneruskan perjalananku ini?. Maka orang ini menjawab; "Dahulu aku adalah orang yang buta lalu Allah Ta'ala mengembalikan penglihatanku dan aku juga seorang yang faqir lalu Dia memberiku kecukupan, maka itu ambillah sesukamu. Demi Allah, aku tidak akan menghalangimu untuk mengambil sesuatu selama kamu mengambilnya karena Allah Ta'ala". Maka malaikat itu berkata; "Peganglah hartamu. Sesungguhnya kalian sedang diuji dan Allah Ta'ala telah ridla kepadamu dan murka kepada kedua temanmu". (Bukhari)

Komentar

Visitor

Online

Related Post